sugihan-jatirogo.desa.id - Sedekah bumi atau manganan merupakan sebuah tradisi yang sampai saat ini masih rutin dilaksanakan oleh masyarakat Desa Sugihan. Pelaksanaan sedekah bumi ini berdasarkan pada hitungan jawa yaitu pada tanggal 15 ruwah (sya’ban), dan sebagai patokannya sehari sebelum pelaksanaan ada tradisi membuat ketupat dan lepet untuk mendoakan arwah para leluhur.
Malam sebelum pelaksanaan sedekah bumi yang selalu bertepatan dengan malam nishfu sya’ban (15 sya’ban), dilaksanakan ngaji bersama yasin tahlil yang dihadiri oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, beberapa warga dan Pemdes Sugihan. Kemudian pada pagi hari dilanjutkan dengan manganan/sedekah bumi yang dihadiri oleh seluruh warga Desa Sugihan. Sekitar pukul 09.00 warga berbondong-bondong menuju ke Pesarean dengan membawa berkat/ambeng yang diisi dengan jajanan khas sedekah bumi yaitu kue kucur, bugisan, krecek, gemblong, dan lain lain. Adapula yang membawa ambeng atau nasi lengkap dengan lauk dan panggang ayam nya.
Acara ceremonial sedekah bumi pun dibuka oleh pembawa acara dengan bacaan surat Al-Fatihah yang ditujukan untuk para leluhur seluruh warga. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Desa Sugihan, dalam sambutannya Bapak Kades mendoakan seluruh warga semoga mendapatkan barokah dengan pelaksanaan sedekah bumi yang bertepatan dengan nishfu sya’ban ini. “Harapannya kita semua dapat melaksanakan segala perintah Allah SWT saat bulan Ramadhan nanti, dan semoga seluruh warga diberi Hidayah oleh Allah SWT”, Pesan Bapak Suharto. Di sela-sela pidatonya bapak Kades ini pun juga turut menyampaikan rasa terimakasih kepada warga karena antusiasme nya dalam Pemilu 2019 kemarin. Serta berpesan untuk tetap menjaga kondusifitas sesama warga menjelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).
Sambutan selanjutnya turut serta disampaikan oleh Bhabinkamtibmas Desa Sugihan, yang mana di dalam sambutannya Bapak Suhardi berterimakasih kepada warga karena selalu mendukung tugas Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban Desa Sugihan. Acara kemudian dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Modin Desa Setempat.
Tak sampai disini, acara yang menjadi khas dari sedekah bumi ini adalah membagi beras kuning kepada warga. Beras tersebut dicampur dengan beberapa uang koin dan di taruh pada ember. Biasanya warga saling berebut untuk mendapatkan beras kuning yang dibawa oleh Ibu Kepala Desa. “Tradisi membagi beras kuning atas Asma Allah berharap untuk kesejahteraan kita semua”, Tutur Ibu Istiqomah (Ibu Kepala Desa). Memang filosofi dari beras kuning dan koin ini bagi warga sugihan adalah sebuah simbol kesejahteraan khususnya sandang dan pangan. "Menurut orang jawa, beras diibaratkan sebagai pangan dan uang koin receh diibaratkan sebagai pelengkap yakni sandang", cerita Ibu Karti salah satu warga Dusun Krajan Desa Sugihan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan membuka berkat bersama-sama yang dibawa oleh seluruh warga. Biasanya warga saling berbagi jajanan ataupun makanan satu sama lain (ink/sgh).