sugihan-jatirogo.desa.id – Sudah kurang lebih 15 hari peserta kursus menjahit di Desa Sugihan mengikuti pelatihan. Setelah mendapatkan materi dan praktek tentang pembuatan blouse, rok, dan lengan, saat ini sudah sampai pada tahap membuat hem/kemeja.
Setiap karya yang berhasil dibuat oleh peserta dibungkus rapi dan diberi tanda nama masing-masing. Metode praktek langsung memang merupakan cara yang efisien dalam proses belajar menjahit ini . “Dalam pelatihan ini beberapa dari peserta memang sudah mempunyai pengalaman cara menjahit, selain itu peserta juga sangat antusias dan semangat, sehingga materi tersebut dapat direspon oleh para peserta dengan cepat dan mudah”, cerita Bu Tutik Bahiroh selaku Tutor pelatihan menjahit.
Berdasarkan survey dari beberapa peserta, bagian yang sulit adalah membuat pola dan memotong. Mereka rata-rata masih kesulitan dalam hal tersebut, namun tidak menghalangi niat para peserta untuk tetap mengikuti pelatihan menjahit ini. Bu Suprihatin yang merupakan peserta tertua dalam pelatihan ini juga memiliki semangat yang tinggi, meski sulit tapi beliau pantang menyerah. Selain itu, pemateri juga sangat komunikatif dalam menyampaikan materi, sehingga peserta juga dapat merespon baik dan tetap bersemangat meski terkadang terdapat kesulitan.
Kondisi awal peserta memang dapat dikatagorikan masih tingkat pemula, bahkan ada yang sama sekali belum tahu tentang teori menjahit. Setelah mengikuti pelatihan ini mereka kebanyakan sudah dapat mengetahui bagaimana cara membuat baju wanita yang sederhana. Di awali dari mengambar pola, memotong kain sampai menjahit dan mengobrasnya. Beberapa hasil yang sudah dibuat oleh para peserta, antara lain blouse dan rok mini.
Program ini harapannya dapat menghasilkan suatu ketrampilan yang dapat dijadikan bekal peserta dalam mengembangkan usaha dalam bidang jahit. Kursus ini masih akan berlangsung sekitar 1 pekan lagi, semoga tetap dapat berjalan lancar dan materi sisa yang belum disampaikan dapat diterima peserta dengan baik (ink/sgh).