sugihan-jatirogo.desa.id - Anak-anak membutuhkan pertolongan dalam pendidikannya untuk mewujudkan bagaimana agar anak-anak gemar membaca, membaca merupakan salah satu wadah ilmu yang murah. Dengan membaca kita dapat diajak berimajinasi serta dapat meningkatkan tentang keluasan pengetahuan seseorang.
Literasi merupakan keterampilan penting dalam hidup seseorang yang harus dimiliki setiap individu, sebagian besar proses pada kemampuan dan kesadaran literasi mereka, budaya membaca tertanam dalam diri serta mempengaruhi tingkat keberhasilan masing-masing individu dalam kehidupan masyarakat.
Keterampilan membaca merupakan fondasi untuk mempelajari berbagai hal dalam kehidupan misalnya (saintek, sosial, matematika, kehidupan, keuangan, masyarkat, dll) banyak sekali macam-macam jenis yang ada di buku. Maka melalui membaca dapat menyerap pengetahuan dan mengekspolarasi dunia yang bermanfaat bagi kehidupan nyata. Ada berbagai genre seperti (fakta, mitos, legenda, fiktif, dll).
Membaca dapat mempengaruhi pada budaya seperti kata kiasan “buku adalah jendela dunia” tapi masalahnya masih banyak anak-anak bahkan orang dewasa belum menerapkan kiasan tersebut, lebih mementingkan mengikuti zaman milenial dari pada mencari sendiri di dalam buku karena masyarakat saat ini menginginkan hidup secara instan. Maka diberikan pengetahuan mengenai kurikulum wajib baca (KWB).
Kurikulum Wajib Baca (KWB) ini adalah agar masyarakat gemar membaca biasanya dimulai dari sekolah dasar untuk menerapkan pentingnya membaca buku. Tujuan Kurikulum Wajib Baca (KWB) ialah:
Pelaksanaan Kurikulum Wajib Baca (KWB) ini melibatkan semua pihak khususnya SDN 1 Sugihan. Dengan cara kerja secara bergantian yang di mulai dari hari Senin (15 Juli 2019) kelas III-IV, hari Selasa (16 Juli 2019) kelas V-VI, sampai hari Rabu (17 Juli 2019) kelas I-II, dan dibatasi 30 menit setiap sesinya.
Cara kerja setiap sesi berbeda-beda, dimulai kelas III-IV dan kelas V-VI dengan membaca buku, kemudian menceritakan setiap yang telah ia baca untuk menerangkan di depan secara bergantian setiap siswanya, setelah itu diberi pertanyaan sesuai yang ada di buku tersebut yang menunjukkan seberapa pahamnya yang ia baca.
Kemudian untuk kelas bawah seperti kelas I-II, karena masih ada yang belum bisa membaca di kelas, maka setiap siswa di bagi kelompok berjumlah 14 anak dengan 1 orang pendamping. Setiap kelas rata-rata berjumlah 24-25 anak. Cara kerjanya anak-anak akan dibacakan sebuah cerita oleh salah satu mahasiswa sebagai pendongeng setelah itu diberi pertanyaan terkait dongeng/cerita yang telah dibacakan oleh pendamping, kemudian siswa menulisnya di dalam buku tulis masing-masing individu.
Terakhir menggunakan cara penghargaan membaca, dalam tahap ini siswa setiap kelasnya yang berhasil akan mendapatkan penghargaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan motivasi mereka setelah berupaya membaca dengan maksimal dan berani maju ke depan untuk menceritakan apa yang dibaca. Setiap kelasnya di beri 2 hadiah untuk mereka yang dapat melakukan tellingstory dengan baik. Selain itu hadiah kecil pun juga diberikan untuk seluruh siswa sebagai bentuk apresiasi atas semangat mereka yang telah mengikuti program yang dibuat mahasiswa KKN.
Kegiatan ini disusun untuk menerapkan pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran. Agar mengetahui bahwa membaca membutuhkan berkali-kali untuk memahami isi buku tersebut dan meningkatkan kecepatan membaca. Adapun program KWB ini dirancang untuk mengetahui dan mengukur kemampuan literasi informasi siswa (TIM_KKN_UNAIR_2019)