Artikel

Mengintip Pusat Industri Tahu di Dusun Lumutan Desa Sugihan

02 April 2019 00:49:59  Admin  1.638 Kali Dibaca  Berita Desa

sugihan-jatirogo.desa.id – Industri pembuatan tahu merupakan salah satu usaha kelola pangan yang memiliki prospek pasar yang bagus. Pangsa pasar terbuka lebar dan harga juga sangat terjangkau. Siapa sangka kalau di Desa Sugihan tepatnya di Dusun Lumutan terdapat sentra industri tahu rumahan yang sudah berjalan cukup lama, yakni sejak tahun 1978. Bahkan karena over produksi industri tahu ini dibagi menjadi 2 lokasi pembuatan.

Di dalam rumah tersebut, Ibu Aminah yang merupakan pewaris industri tahu ini dan 3 orang karyawan yang berasal dari masyarakat sekitar membuat tahu setiap harinya. Dengan jam kerja yang dimulai dari jam 8 pagi hingga jam 2 siang. Bahan baku yang digunakan untuk membuat tahu tersebut adalah kedelai yang sudah dipasok dari penjual kedelai setiap harinya. Industri rumahan ini menggunakan kisaran 1 kwintal kedelai per hari, dari 1 kwintal kedelai tersebut dihasilkan tahu sekitar 4500 pcs. "Setiap hari ada penjual yang selalu mengambil tahu, kurang lebih sekitar 10 orang, dan sisanya dijual sendiri di pasar, cerita bu Aminah.

Yuk simak gimana sih proses pembuatan tahunya ?

1. kedelai direndam selama 4 jam

   

2.kedelai dicuci di air mengalir dan kemudian di giling dengan mesin penggilingan

3. kedelai hasil gilingan tadi direbus/digodog sampai mengental seperti bubur

Perebusan bahan tahu ini pada bak berbentuk bundar yang terbuat dari semen dan dibagian bawahnya terdapat pemanas uap. Uap panas ini berasal dari tungku yang ada di belakang lokasi pembuatan.  Dengan menggunakan bahan bakar kayu kemudian uap yang diperoleh dialirkan melalui pipa yang menuju ke tempat perebusan tahu tersebut.

 

4. hasil yg diperoleh kemudian disaring dan diperas untuk dipisahkan antara cairan dan ampasnya.

Ampas ini juga bermanfaat, bisa digunakan untuk pakan ternak dan biasanya ada pembeli juga yang mengolahnya menjadi tempe bongkrek (tempe menjes/embus).

     

5. hasil cairan putih seperti sari kedelai yang diperoleh ditambah dengan cuka (larutan pengendap) sedikit demi sedikit sambal diaduk perlahan. Larutan pengendap (cuka) ini berfungsi untuk menggumpalkan cairan putih tersebut.

6. setelah proses penggumpalan, air asam dibuang dan tahu bisa dicetak. Proses pencetakan ini menggunakan kain saringan tahu dan dipress agar tekstur tahu tersebut padat.

     

7. tahu sudah jadi dan siap dipotong-potong

     

Tahu ini dijual dengan harga 400 rupiah per pcs, dan sisa ampas tahu yang diperoleh dijual dengan harga 5 ribu rupiah per 5 kg olahan kedelai.

Banyak suka duka yang dialami ibu Aminah ini, terkadang jika mendekati hari raya ketupat (6 hari setelah hari raya idul fitri) beliau sampai menolak pesanan, bahkan membuat tahu dengan bahan 3 kwintal pun masih kurang. Namun, ada pula kendala yang biasanya dihadapi, masalah bahan bakar, yaitu ketika sulit mendapatkan kayu bakar. Biasanya digunakan bahan bakar lain, namun hasilnya tidak semaksimal kayu bakar.

Harapan beliau dapat terus mempertahankan industri tahu ini, karena usaha ini merupakan warisan dari orang tua beliau. Dan tentunya dapat membantu warga sekitar dengan menciptakan lapangan kerja bagi mereka (ink/sgh).

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Aparatur Desa

Back Next

Profil Desa Sugihan

Agenda

Statistik Penduduk

Info Media Sosial

Lokasi Kantor Desa


Alamat : Jl. Raya Timur No. 116 Sugihan
Desa : Sugihan
Kecamatan : Jatirogo
Kabupaten : Tuban
Kodepos : 62362
Telepon :
Email : sugihanjatirogo1@gmail.com

Statistik Pengunjung

  • Hari ini:560
    Kemarin:728
    Total Pengunjung:1.352.070
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:44.197.195.36
    Browser:Tidak ditemukan

Arsip Artikel

29 Juli 2013 | 116.872 Kali
Kontak Kami
26 Agustus 2016 | 115.298 Kali
Sejarah Desa
26 Agustus 2016 | 114.470 Kali
Wilayah Desa
29 Juli 2013 | 114.457 Kali
Profil Desa
24 Agustus 2016 | 114.356 Kali
Pemerintah Desa
30 April 2014 | 114.345 Kali
Kesehatan
30 April 2014 | 114.283 Kali
Gapoktan