sugihan-jatirogo.desa.id – Dalam upaya meningkatkan kapasitas penulisan, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tuban menggelar Pelatihan Jurnalistik pada hari Rabu (30/10).
Pelatihan yang dihadiri 17 peserta ini, dilaksanakan di Ruang Training LPSE (Layanan Pengadaan Secara Elektronik) Kabupaten Tuban. Peserta yang terdiri dari 17 orang tersebut, rata-rata merupakan admin website desa di Kabupaten Tuban.
Pemateri andal yang dihadirkan dalam pelatihan ini adalah writepreneur dari Kabupaten Tuban. Beliau adalah Nur Hidayati atau dalam dunia kepenulisan terkenal dengan sebutan Hiday Nur. Nur Hidayati adalah pemilik Sanggar Caraka Tuban dan salah satu penulis berbakat di Kabupaten Tuban.
“Tulisan adalah Kendaraan”, kata Hiday Nur. Para Admin Website Desa diajak mengenalkan desanya ke publik melalui website desa. Desa dinyatakan hidup ketika keunikan dan ragam desa dapat diakses dan dilihat semua orang. Percuma, jika desa memiliki seribu potensi, seribu keunikan, seribu program tapi tidak terekspose ke media. Website Desa merupakan tolok ukur hidupnya suatu desa. Dengan menulis dan memberitakan segala aktifitas desa akan memberikan nilai plus untuk desa itu sendiri. Karena website nantinya akan menjadi media pertama yang akan dicari semua orang jika ingin mengunjungi atau penasaran dengan daerah tersebut.
Selain memberikan pengetahuan tentang pentingnya sebuah website desa, Nur Hidayati juga menyampaikan wawasan kepada peserta mengenai kata yang sering dianggap benar padahal salah. Seperti kata materai, dalam kehidupan sehari-hari kita sering menyebutnya materai padahal yang benar adalah meterai.
Pelatihan Jurnalistik ini sangat bermanfaat sekali untuk para admin website desa. Harapannya setelah mengikuti pelatihan ini para admin website desa dapat memenuhi segala konten-konten yang belum terisi dalam website desa yang dimiliki. Karena selama ini rata-rata admin website hanya menampilkan sajian yang isinya hanya sebuah program desa, informasi profil atau agenda desa, namun kurang dalam hal edukasi atau pengetahuan untuk masyarakat dan mempromosikan potensi budaya, wisata, produk ataupun keunikan desa (ink/sgh).